Setiap orang tua pasti
menginginkan anaknya sukses secara akademik di sekolah, dan merupakan
kebanggaan jika anak kesayangannya mendapatkan ranking satu di kelasnya.
bahkan tak sedikit orang tua yang memaksakan anaknya untuk belajar
setiap hari, bahkan mengikuti bermacam-macam les sampai-sampai lupa akan
keterbatasan kemampuan anak.
banyak orang tua yang memaksakan anak
untuk mendapatkan rangking karena orang tua sedang terlibat persaingan
antar sesama orang tua akan keberhasilan mereka dalam mendidik anaknya
untuk meraih rangking pertama di sekolah.
Dalam buku Anak Cerdas yang di tulis oleh Ir jarot wijanarko pendiri
Happy Holy Kids di tulis bahwa menurut Daniel guleman keberhasilan
dipengaruhi 80 %kecerdasan hati. artinya orang yang berhasil dagang
misalnya bukan yang pintar otaknya saja namun yang hatinya baik.
Kalau kita melihat orang-orang besar dunia, banyak dari mereka yang
sukses justru memiliki catatan prestasi akademik yang pas-pasan bahkan
bisa dibilang buruk namun mereka sukses di bidangnya, sebut saja Albert
Einstein, Charles Darwin atau pemilik raksasa software dunia Bill Gates,
pemain golf kelas dunia Tiger Wood dan masih banyak lagi.
Kesimpulanya adalah selain IQ ada kecerdasan lain yang juga tidak kalah
besar pengaruhnya terhadap prestasi seorang anak, ada kecerdasan emosi
(EQ: emotional quotient), kecerdasan sosial (social quotient) dan yang
baru-baru ini banyak di sebut-sebut orang yaitu kecerdasan spritual
(spiritual quotient).
Bagaimana cara mendidik anak dalam keluarga
Kenali bakat dan minat anak
Berilah kebebasan bagi anak untuk mengikuti beberapa kegiatan
extrakulikuler di sekolah atau di lingkungan rumah, seperti sepak bola,
bulutangkis, berenang, bela diri menyanyi bermain musik, melukis dan
lain sebagainya. Dari kegiatan ini kita bisa menggali bakat dan minat
anak.
Jangan membanding-bandingkan anak
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, mempunyai kelebihan dan
kekurang masing-masing, ada anak yang kurang dalam hitungan tetapi
memiliki kelebihan dalam bahasa, tidak bisa kita membandingkan dengan
saudaranya yang memiliki prestasi baik dalam matematika tetapi buruk
dalam kesenian.
Ajari anak dengan keteladanan
Kita tidak bisa memaksa anak untuk mengosok gigi setiap menjelang tidur
kalau kita sendiri sebagai orang tuanya tidak pernah melakukan hal itu,
ajaklah anak untuk melakukan shalat lima waktu dengan memberi contoh
melaksanakan shalat, begitupun dengan kejujuran dan akhlak yang baik.
Kompaklah dalam medidik anak
Jika si Ibu menyuruh anaknya untuk belajar, maka si Ayah jangan
membiarkan anaknya untuk terus-menerus bermain game. Ayah dan ibu harus
memiliki visi dan misi yang sama dalam mendidik anak.
Sediakan waktu yang cukup bersama anak
Jangan berikan waktu sisa untuk anak, luangkan waktu untuk menjalin
kebersamaan bersama anak karena sudah menjadi hak anak untuk meminta
waktu dari orang tuanya, jangan biarkan anak untuk lebih memilih
lingkungan lain di luar keluarga dalam mengemukakan unek-uneknya karena
bukan tidak mungkin malah mendapatkan saran-saran negatif dari
lingkungan pergaulannya.
Perlakukan anak secara postif
Jangan pernah mengatakan sesuatu yang negatif terhadap anak kita misalnya : "dasar bodoh begini aja nggak bisa...!" perkataan
orang tua adalah doa, berusahalah untuk menghargai anak secara positif,
puji dan beri penghargaan terhadap anak apabila anak kita melakukan
hal-hal yang baik karena hal ini akan menimbulkan dampak positif bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak adalah anugerah dan titipan bukan beban, perlakukan anak sebagai
individu yang memiliki hak yang sama seperti orang dewasa lainnya,
jangan paksakan anak untuk menjadi sesuatu yang diinginkan orang tuanya,
jangan menekan anak untuk selalu mendapatkan nilai akademik yang hebat
dalam matematika padahal sebenarnya anak kita mempunyai kemampuan lebih
dalam seni musik dan bahasa. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk
menggali dan mengoptimalkan kemampuan anak sesuai dengan bakat dan minat
yang dimiliki anak.
Di ambil dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.
Diposkan kembali dari
Lumayan buat bahan bacaan................
BalasHapus