Kamis, 17 Oktober 2013

Rabu, 16 Oktober 2013

Pengenalan Calistung Dengan Metode Beyond Center and Circle Time (BCCT)



Pengembangan Pengenalan  Calistung
Dengan Metode Beyond Center and Circle Time (BCCT)
Pada Kelompok A “TK Dharma Wanita Jatiangkung”

BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Trend di Sekolah Dasar adalah mengadakan tes atau seleksi untuk calon murid. “Anak harus sudah bisa baca dan tulis di Taman Kanak-kanak”. Ini merupakan pernyataan yang kemudian menjadi tekanan bagi orang tua dan guru TK. Orang tua berusaha mencari sekolah TK yang dapat menghasilkan anak dengan target lulusan bisa membaca dan menulis. Pihak sekolah berusaha melatih anak dengan berbagai cara untuk bisa membaca dan menulis agar sesuai dengan harapan orang tua. Bagi beberapa sekolah yang tetap bertahan untuk mengutamakan kegiatan bermain dalam pembelajaran di TK menjadi sekolah yang terbelakang alias tidak laku. Orang tua menuntut anak untuk bisa membaca dan menulis karena takut anak tidak diterima di Sekolah Dasar yang menggunakan seleksi bagi calon murid dengan bentuk seleksi baca-tulis-hitung (calistung). Apa yang salah dalam hal ini? Mengapa kemudian terjadi kecemasan pada orang tua, pihak sekolah TK dan SD untuk mengembangkan kemampuan calistung? Jika memang kebutuhan jaman menuntut anak untuk lebih cepat membaca dan menulis pada usia TK, apakah harus dengan cara yang mengenyampingkan prinsip pembelajaran anak yang sesungguhnya?
Dari penjabaran latar belakang dan pertanyaan-pertanyaan  yang muncul tersebut dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah mengemas pembelajaran untuk anak usia dini menjadi lebih selaras dengan perkembangan anak yaitu bermain sambil belajar?
2.      Bagaimanakah Metode Beyond Center and Circle Time (BCCT)  digunakan oleh guru untuk membuat kegiatan pembelajaran membaca dan menulis dan berhitung lebih menarik?